Serab Coffee Brewery

Erlizatiwi

4.0

sekarang coffeeshop kecil nan artistik bukan hanya milik masyarakat Margonda Raya saja, akan tetapi pula masyarakat kampung Serab, KSU. Meski lokasinya relatif ngumpet, akan tetapi coffeeshop ini tampil relatif meyakinkan. sinkron menggunakan wilayah dimana mereka berada, Serab sebagai nama yg dipilih supaya terdengar earcatch sekaligus unik. Tampil bergaya rustic menggunakan sentuhan terkini minimalis, Serab hadir begitu masa sekarang, sebagai akibatnya cocok dijadikan menjadi kawasan nongkrong kaum milenial. asal luar bangunan tampak begitu abu-abu, hingga masuk ke pada, terus sampai ke ruangan dibagian belakang. Bagian depan adalah barista area yg menyatu menggunakan sebaris kursi bar yg menghadap kearah sebuah warteg pada depannya (jadi kalo laper, mampu eksklusif mampir ke depan deh hehehe) Sedang ruang belakang yg justru lebih luas, dijadikan menjadi smoking area yg sebagian menjorok kearah depan serta sebagian menghadap kearah kebun pohon bambu. Meskipun engga gede-gede amat, akan tetapi mereka menyediakan ruangan buat sholat lho, jadi engkau masih mampu sholat meski wajib berlama-usang disini. Sore ini aku memesan Es Kopi Susu (Rp.18.000,-) yg ditemani sang sepotong kudapan manis Brownies (Rp.15.000,-). asal segi harga, mampu dikatakan masih cukup terjangkau, meski buat berukuran masyarakat yg tinggal pada wilayah sekitarnya. Sengaja aku pesan buat tersaji didalam cup take away, bukan engga mendukung gerakan irit plastik lho ya, akan tetapi agar logo coffeeshop nya hadir serta kalian engga keliru alamat nanti. Bergeser ke soal rasa, Es Kopi Susu mereka hadir menggunakan awal yg relatif baik. Sensasi cantik, creamy, lembut yg bercampur unsur kopi, eksklusif memecah kejenuhan sehabis seharian duduk menghadap personal komputer . Ini seolah mirip sebuah oase pada tengah gurun. aku relatif tertarik, baik asal segi tekstur, rasio, juga asal segi cita rasanya. Sedangkan si hitam cantik menggunakan sedikit lapisan putih dibagian atasnya mempunyai tekstur yg lembut. Meski dimasak menggunakan cara dipanggang, akan tetapi relatif empuk hampir seperti mirip dikukus hanya memang relatif padat. akan tetapi sensasi cokelatnya kurang oke berdasarkan aku . terdapat sensasi cantik, akan tetapi kualitas si cokelat bukan tipe premium...

YitzhakN3

4.0

sekarang coffeeshop kecil nan artistik bukan hanya milik masyarakat Margonda Raya saja, akan tetapi pula masyarakat kampung Serab, KSU. Meski lokasinya relatif ngumpet, akan tetapi coffeeshop ini tampil relatif meyakinkan. sinkron menggunakan wilayah dimana mereka berada, Serab sebagai nama yg dipilih supaya terdengar earcatch sekaligus unik. Tampil bergaya rustic menggunakan sentuhan terkini minimalis, Serab hadir begitu masa sekarang, sebagai akibatnya cocok dijadikan menjadi kawasan nongkrong kaum milenial. asal luar bangunan tampak begitu abu-abu, hingga masuk ke pada, terus sampai ke ruangan dibagian belakang. Bagian depan adalah barista area yg menyatu menggunakan sebaris kursi bar yg menghadap kearah sebuah warteg pada depannya (jadi kalo laper, mampu eksklusif mampir ke depan deh hehehe) Sedang ruang belakang yg justru lebih luas, dijadikan menjadi smoking area yg sebagian menjorok kearah depan serta sebagian menghadap kearah kebun pohon bambu. Meskipun engga gede-gede amat, akan tetapi mereka menyediakan ruangan buat sholat lho, jadi engkau masih mampu sholat meski wajib berlama-usang disini. Sore ini aku memesan Es Kopi Susu (Rp.18.000,-) yg ditemani sang sepotong kudapan manis Brownies (Rp.15.000,-). asal segi harga, mampu dikatakan masih cukup terjangkau, meski buat berukuran masyarakat yg tinggal pada wilayah sekitarnya. Sengaja aku pesan buat tersaji didalam cup take away, bukan engga mendukung gerakan irit plastik lho ya, akan tetapi agar logo coffeeshop nya hadir serta kalian engga keliru alamat nanti. Bergeser ke soal rasa, Es Kopi Susu mereka hadir menggunakan awal yg relatif baik. Sensasi cantik, creamy, lembut yg bercampur unsur kopi, eksklusif memecah kejenuhan sehabis seharian duduk menghadap personal komputer . Ini seolah mirip sebuah oase pada tengah gurun. aku relatif tertarik, baik asal segi tekstur, rasio, juga asal segi cita rasanya. Sedangkan si hitam cantik menggunakan sedikit lapisan putih dibagian atasnya mempunyai tekstur yg lembut. Meski dimasak menggunakan cara dipanggang, akan tetapi relatif empuk hampir seperti mirip dikukus hanya memang relatif padat. akan tetapi sensasi cokelatnya kurang oke berdasarkan aku . terdapat sensasi cantik, akan tetapi kualitas si cokelat bukan tipe premium...